Kamis, 07 Maret 2019

Problematika Mahasiswa Eksistensialis Ketika Menyusun Skripsi


Problematika Mahasiswa Eksistensialis Ketika Menyusun Skripsi

“Sudah kerjakan saja. Tidak semua di dunia ini berjalan sesuai dengan keinginan kita. Sebagai mahasiswa, harus siap dengan segala tantangan”,begitu katanya. Entah, itu kata-kata siapa. Yang saya tahu kata-kata itu sering terucap dari mulut senior saya. Mungkin kata-kata itu dikutip dari dosen pembimbing mereka. Mungkin loh, ya.
 Bagi seorang mahasiswa, menyusun skripsi adalah keniscayaan. Suka tidak suka, mau tidak mau, akan datang menghampiri layaknya tagihan uang kuliah yang selalu muncul setiap awal semesternya. Beberapa orang menyambutnya dengan suka cita. Lantaran menganggapnya sebagai penanda bahwa ia akan segera mendapat gelar sarjana. Lantas bisa membanggakan orang tua, lalu mencari kerja agar percaya diri berhadapan dengan calon mertua. Beberapa lainnya mulai mengutuk langit karena tersadar bahwa lulus dari universitas ternyata tidak semudah masuknya.
Saya bukan bagian dari keduanya. Saya, dan mungkin mewakili sebagian lain di luar dua kategori di atas sering ‘menganggap’ diri sendiri dan ‘dianggap’ oleh orang lain sedang mengalami krisis eksistensi. Pasalnya, mulai mempertanyakan hakikat hidup. Lalu menerka-nerka kapan terjadinya kiamat, membicarakan kisah nabi beserta para sahabat. Atau bahkan berkonspirasi tentang perang antar-galaksi yang semakin dekat.
Sungguh absurd. Sama absurd-nya dengan kisah Sisyphus yang diuraikan oleh Albert Camus dalam The Myth of Sisyphus (1941). Raja Sisifus yang jahat dihukum dan dikutuk oleh para dewa untuk mendorong sebuah batu yang besar dan berat ke atas bukit. Namun setiap kali ia berhasil mencapai puncak, batu itu akan terguling lagi sampai ke dasar. Ia pun harus mendorongnya kembali dari bawah. Terus berulang seperti itu. Entah sampai kapan.
Begitulah Albert Camus menggambarkan absurditas dalam kehidupan manusia. Bangun tidur, sarapan, pergi ke kampus, kuliah, istirahat, makan, menyusun skripsi, pulang, makan lagi, lalu tidur. Terus berulang setiap harinya, secara rutin. Hingga akhirnya muncul pertanyaan dalam benak saya, “Mengapa harus demikian?”
Sebuah pertanyaan yang menggambarkan keresahan terdalam pada diri manusia. Yakni kehendak untuk memperoleh jawaban serta kejelasan. Namun apa yang saya peroleh? Pertentangan dan ketidakselarasan. Pasalnya, kemudian saya sadari bahwa dunia ini irasional dan tidak akan dapat dimengerti. Sama halnya dengan kata-kata yang saya kutip di awal tadi.
Tidak hanya itu. Problematika yang nyata dan bersinggungan langsung dengan proses menyusun skripsiadalah ketika para mahasiswa eksistensialis berpegang teguh pada prinsip. Bahwa manusia terlahir ke dunia dengan kutukan kebebasan. Adapun artinya, manusia yang bebas akan selalu berproses untuk menciptakan dirinya. Dengan kata lain, manusia yang bebas, dapat mengatur, memilih, dan memberi makna pada realitasnya sendiri.
Aspek ini tentu menjadi kendala tatkala seorang mahasiswa eksistensialis memasuki tahap menyusun skripsi. Mahasiswa eksistensialis akan cenderung mencari, memikirkan, dan menggali makna terdalam atau esensi skripsi terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakannya. Pergulatan batin dan pikiran atas makna yang akan disematkan pada lembaran-lembaran kertas itu kelak bukanlah sesuatu yang mudah dan dapat dipandang sebelah mata.
Perkiraan saya, hanya akan muncul dua kemungkinan ketika pergulatan itu selesai terjadi. Pertama, mahasiswa tersebut akan menyerah terhadap standar tinggi yang ia ekspektasikan dalam menyusun skripsi. Lalu menetapkan bahwa makna yang ia sematkan pada skripsi tersebut hanyalah setumpuk lembaran kertas. Setumpuk kertas yang akan mengantarkannya menjadi sarjana, bagaimanapun caranya.
Atau yang kedua, ia akan menyematkan makna bahwa skripsi tersebut merupakan hasil karya terbaik yang dapat ia kerjakan. Melalui buah pikir dan kerja keras. Apa pun tantangan yang dihadapinya kelak saat proses pengerjaannya.
Tentu kalian semua akan beranggapan bahwa pemaknaan tersebut bersifat subyektif bagi mahasiswa yang bersangkutan. Namun bukankah subyektifitas merupakan asas dari pemikiran eksistensialisme? Persis seperti yang dikatakan oleh Jean-Paul Sartre bahwa, “Man is nothing else but what he makes of himself.” Maka dari itu para eksistensialis akan selalu menempatkan dirinya sebagai pusat dari “dunia”. Lantaran, setiap kesadaran manusia akan senantiasa berusaha mempertahankan subyektifitasnya sendiri.
Hal tersebut jangan dipahami sebagai sikap egoisme. Pasalnya, para eksistensialis juga meyakini bahwa orang lain di luar dirinya memiliki subyektifitas yang sama seperti yang dimilikinya. Konsepsi ini lebih tepat digambarkan melalui pemahaman bahwa manusia hidup dalam konstruksi buatannya sendiri. Misalnya membuat aturan, standar, norma, dan lain-lain.
Melalui hal tersebut sesuatu diberi nama, tujuan, serta makna. Maka dari itu, semestinya manusia dapat menjalankan eksistensinya dan bertanggung jawab atas dirinya dan realitas di sekitarnya. Termasuk dalam hal menyusun skripsi sekalipun.
Sayangnya, dua problematika dasar yang dihadapi para eksistensialis ini tidaklah cukup. Pemikiran bahwa hakikat setiap relasi manusia adalah sebuah konflik menjadi permasalahan berikutnya. Para eksistensialis akan cenderung memandang bahwa tidak ada yang namanya ‘cinta obyektif’ dalam setiap relasi. Namun, yang ada hanyalah pamrih, karena ‘aku’ akan selalu meng’engkau’kan (mengobyekkan) orang lain. Tentu hal ini bertentangan dengan prinsip sebelumnya bahwa ia mengedepankan asas subyektifitas.
Tidak heran Albert Camus memberi nama salah satu bukunya dengan judul “Orang Asing” (re: kesepian). Lantaran, orang-orang yang dimaksud oleh Camus akan cenderung terasing dan menghindari sebuah relasi yang meng-‘aku’ dan meng-‘engkau’ kan seseorang. Kecuali mereka berdua dapat menemukan ‘pihak ketiga’ yang dapat dijadikan musuh bersama—misalnya kemiskinan, kebodohan, dan masa depan suram. Supaya kemudian muncul terminologi “kita melawan mereka”. Cie banget nggak tuh?
Tapi di luar itu semua, perlu dipahami bahwa manusia yang sadar akan eksistensinya adalah manusia yang bertanggung jawab dan memikirkan masa depan. Meskipun dalam menentukan pilihan, kita tidak dapat serta merta menghilangkan rasa takut atau cemas atas segala konsekuensinya. Namun manusia semestinya merasa senang dan merdeka. Pasalnya ia berhak untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.
Terakhir, untuk siapa pun. Terutama yang sedang mengalami pergulatan terkait eksistensi diri khususnya dalam menyusun skripsi. Pahamilah bahwa esensi manusia adalah akan selalu mengejar bayangannya. Apa yang hendak kita kejar pada dasarnya sudah diketahui hasilnya. Namun manusia memang harus senantiasa berbuat dan mengambil pilihan-pilihan itu meski sulit sekalipun, bukan?

Selasa, 28 Februari 2017

Translasi Mata Uang Asing




Translasi Mata Uang Asing
Alasan Translasi Mata Uang Asing.
            Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu:
1.      Mencatat translasi mata uang asing
2.      Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan
3.      Berkomunikasi dengan peminat saham asing
Latar Belakang dan Terminologi
            Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling  Inggris kemudian disajikan ulang dalam pedanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
Ø  Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Ø  Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
Ø  Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

Masalah
            Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanannya metric tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.

Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan maraca mata uang asing terhadap mata uang domestik yaitu:
Ø  Kurs saat ini, kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
Ø  Kurs historis, translasi mata uang yang berlaku saat aseets dengan mata uang pertama kali didapatkn atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
Ø  Lurs rata rata, nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Kriteria mata uang fungsional
Faktor Ekonomi
Mata Uang Lokal Sebagai Mata Uang Fungsional
Mata Uang Induk Perusahaan Sebagai Mata Uang Fungsional


Arus Kas
Menggunakan mata uang lokal dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan



Harga Jual
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompeasi lokal
Respinsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional



Harga Pasar
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang induk



Anggaran Biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan



Keuangan
Menggunakan mata uang lokal dan dilayani oleh operasional local
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi keajaiban jangka panjang



Internal Perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali 4 transaksi yang eksentif




·         Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar baik stabil atau tidak dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
·         Perspektif Ganda
Pada transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.


Translasi Mata Uang Asing
Ø  Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar saat itu pada setiap periode.
Ø  Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
Ø  Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
Ø  Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.
Ø  Metode Nilai Tukar Ganda
Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transalasi mata uang asingnya.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akutansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing yaitu:
1.      Penangguhan
2.      Penangguhan dan Amortitasi
3.      Penangguhan Sebagian
4.      Tidak Ada Penangguhan


Pengembangan Akutansi Translasi Mata Uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akutansi Translasi Mata Uang Asing di Negara amerika sebagai berikut:
1.      Pra 1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No 43
2.      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3.      1975-1981
FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975.
4.      1981-sekarang
FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981.

Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21.
·         Translasi Saat Mata Uang Local Adalah Mata Uang Fungsional.
Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:
1.      Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca. Akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu translasi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3.      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan kedalam laporan laba rugi higga operasional luar negri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
·         Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan Adalah Mata Uang Fungsional. 
1.      Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
·         Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pmbukuanta dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS menggunakan metode kurs saat ini.

Permasalahan Perhitungan
1.      Perspektif Laporan
2.      Harga Perolehan
3.      Konsep Pendapatan
4.      Laba Terkelola

Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi
            Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik jauh dibawah nilai aslinya.

Translasi Mata Uang Asing Dimana Saja
            Gambaran kurs dalam standar kanada (Cica 1960) focus terhadap utang asing jangka panjang. Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing ditangguhkan dan diamortitasi karena tidak diakui sebagai pendapatan.
            Perbedaan antara Inggris dan Amerika Serikat, di Inggris laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini. AS menggunakan kurs sementara.
            Terdapat perbedaan ias 21 revisi dan ias no 25. Pada ias no 21 laporan keuangan anak perusahaan yang berbeda dinegara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata uang asing standard yang dilakukan inggris.

Jepang telah merubah standard mereka untuk menggunakan metode kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.

Contoh Soal  :



BEDAKAN ANTARA PROSES TRANSLASI MATA UANG ASING DAN PROSES KONVERSI MATA UANG ASING
  • bedanya ialah translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, sedangkan konversi memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
APAKAH PERBEDAAN ANTARA PASAR SPOT, PASAR FORWARD DAN PASAR SWAP? GAMBARKAN SETIAP DESKRIPSI ANDA DAN BERILAH CONTOH.
  • Pasar Spot. merupakan pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta, dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera.
contoh :
Pada tanggal 02 April 2015 seorang ayah membutuhkan US$10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 02 April 2015 adalah US$1 = Rp13.000, maka perhitungannya:
Jumlah rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling Price
= US$10.000 x Rp13.000
= Rp130.000.000




  • Pasar Forward. merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak mata uang.
contoh:
Apabila perusahaan akan membutuhkan 1.000.000 mark jerman , 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark jerman untuk pengiriman langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot .50 per mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $50.000 (.50 per mark x 1.000.0000) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk membeli mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari seklarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.

  • Pasar Swap. merupakan melibatkan pembelian spot dan penjualan spot atau pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambail keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
contoh:
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengan melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam perioade 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besara dari pada diskonto kurs forward dolar ( yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KURS SAAT INI, KURS HISTORIS, KURS RATA-RATA DALAM KONTEK TRANSLASI MATA UANG ASING? NILAI TUKAR MANA YANG MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING? MANA YANG TIDAK?

  • Kurs saat ini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
  • Kurs historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
  • Kurs rata-rata adalah rata-rata sederhan atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
  • Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar.
APAKAH PERBEDAAN ANTARA KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN TRANSAKSI DENGAN KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN TRANSLASI
  • keuntungan dan kerugian tranksi timbul akibat selisih kurs. keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam laporan L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing.
  • Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
PADA KONDISI BAGAIMANA TRANSLASI MATA UANG ASING MEMPENGARUHI INFLASI ASING?
  •  pada saat FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing
SOURCE:


http://sherlyuniarti.blogspot.com/2015/04/translasi-mata-uang-asing.html?view=mosaic&m=1