BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem
Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang
ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan
sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau
sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda. Menurut Horngren Foster (2005)"Biaya
sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai
tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus
dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa."
1.2 Karakteristik
dan Kegunaan Biaya Standar
Biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara
memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan prosedur
perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.
4. Membebankan persediaan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan
harga jual.
Karakteristiknya:
- Rekening BDP didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya standar. Persediaan BB dicatat sebesar biaya sesungguhnya, sedangkan persediaan produk jadi dicatat sebesar harga pokok standar.
- Selisih biaya dihitung pada akhir periode akuntansi.
- Selisih biaya antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.Suatu sistem biaya standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan proses maupun berdasarkan pesanan. Biaya standar biasanya lebih dapat beradaptasi dalam lingkungan dengan teknologi yang stabil dan menghasilkan produk yang homogen.
2. Metode Analisis Varians Standar
Biaya
Varians adalah perbedaan antara
jumlah yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan. Setiap
varians merupakan suatu sinyal yang sebaiknya diidentifikasi dan dianalisis.
Ada empat metode analisis selisih biaya :
1. Metode
Satu Selisih (The One-Way Model)
2. Metode
Dua Selisih (The Two-Way Model)
3. Metode
Tiga Selisih (The Three-Way Model)
4. Metode
empat Selisih (The fourt-Way Model)
2.1 Metode Satu Selisih (The One-Way
Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan
biaya standard tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas,
tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih
harga dengan selisih kuantitas titik. Jadi dalam analisis selisih biaya
produksi hanya akan dijumpai tiga selisish: selisish biaya bahan baku, selisish
biaya tenaga kerja langsung, dan selisih biaya overhead pabrik. Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih
laba atau selisih yang menguntungkan) dan tanda R (selisih rugi). Analisis
selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini:
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
dimana:
St
= Total selisih
HSt
= Harga standard
KSt
= Kuantitas standard
HS
= Harga sesungguhnya
KS
= kuantitas sesungguhnya
2.2 Metode Dua Selisih (The Two-Way
Model)
Dalam metode analisis selisih ini, selisih antara biaya
sesungguhnya dengan biaya standard dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu
selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
SH = (HSt – HS) x KS rumus perhitungan selisish harga
SK = (KSt – KS) x HSt rumus perhitungan selisih kuantitas
dimana:
SH
= Selisih Harga SK =
Selisih Kuantitas/Efesiensi
HSt
= Harga Standard KSt =
Kuantitas Standard
HS
= Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas
Sesungguhnya
2.3 Metode Tiga Selisih (The
Three-Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan baiya
sesungguhnya dipecahkan menjadi tiga macam selisih berikut ini: selisih harga,
selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas.
SH = (HSt – HS) x KSt untuk
menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt untuk
menghitung selisih kuantitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) untuk
menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih harga/kuantitas
2.4 Metode Selisih Biaya Overhead Pabrik
Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya standar,
analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi pula oleh kapasitas standar.
Oleh karena itu, ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik: model satu
selisih, model dua selisih, model tiga selisih, dan model empat selisih.
a.
Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih biaya
overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan
tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
b.
Model Dua Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang
dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih:
selisih terkendalikan, dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah
perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan
pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya
overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang
dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar)
c.
Model Tiga Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang
dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih:
selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi. Selisih
pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya
overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih efisiensi adalah
tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar
dengan kapasitas sesungguhnya.
d.
Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan
perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam model
tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini : selisih
efisiensi variable dan selisih efisiensi tetap.
3.Faktor-Faktor Penyebab Terjadi
Selisih
1.Selisih
Biaya Bahan Baku
Selisih biaya bahan baku terjadi karena perbedaan biaya
bahan baku standar dengan biaya bahan
baku sesungguhnya.
2.Biaya
Tenaga Kerja Langsung
Selisih biaya tenaga kerja langsung terjadi karena perbedaan
biaya tenaga kerja langsung standar
dengan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya.
3.Selisih
Biaya Overhead
Pabrik Selisih biaya overheadpabrik terjadi karena perbedaan
biaya overheadpabrik standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Jika dilihat secara umum maka faktor penyebab terjadinya
selisih adalah sebagai berikut ;
a.
Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan
waktu jam lembur.
b.
Adanya kerusakan
peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi sedang banyak.
c.
Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk
perlu diperbaiki dan membutuhkan biaya tambahan lagi.
d.
Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi sehingga menyebabkan banyak waktu menganggur .
e.
Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan
karyawan lain sehingga terjadi penambahan upah lembur.
f.
Ada atau
tidaknya pekerjaan lembur.
g.
Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah
lembur.
h.
Adanya kenaikan
atau penurunan pangkat yang menyebabkan perubahan tarif upah.
Dalam hal analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja berbeda dengan analisis biaya overhead pabrik dari biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung dan analisis selisih biaya overhead
pabrik.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar