Minggu, 20 Desember 2015

Sistem Standar Biaya



BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Biaya Standar

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda. Menurut Horngren Foster (2005)"Biaya sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa."

1.2 Karakteristik dan Kegunaan Biaya Standar
Biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.
4. Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.



Karakteristiknya:
  • Rekening BDP didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya standar. Persediaan BB dicatat sebesar biaya sesungguhnya, sedangkan persediaan produk jadi dicatat sebesar harga pokok standar.
  • Selisih biaya dihitung pada akhir periode akuntansi.
  • Selisih biaya antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.Suatu sistem biaya standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan proses maupun berdasarkan pesanan. Biaya standar biasanya lebih dapat beradaptasi dalam lingkungan dengan teknologi yang stabil dan menghasilkan produk yang homogen.
2. Metode Analisis Varians Standar Biaya
Varians adalah perbedaan antara jumlah yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan. Setiap varians merupakan suatu sinyal yang sebaiknya diidentifikasi dan dianalisis.
Ada empat metode analisis selisih biaya :
1.      Metode Satu Selisih (The One-Way Model)
2.      Metode Dua Selisih (The Two-Way Model)
3.      Metode Tiga Selisih (The Three-Way Model)
4.   Metode empat Selisih (The fourt-Way Model)

2.1 Metode Satu Selisih (The One-Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standard tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas titik. Jadi dalam analisis selisih biaya produksi hanya akan dijumpai tiga selisish: selisish biaya bahan baku, selisish biaya tenaga kerja langsung, dan selisih biaya overhead pabrik. Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau selisih yang menguntungkan) dan tanda R (selisih rugi). Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini:

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)

dimana:
St = Total selisih
HSt = Harga standard
KSt = Kuantitas standard
HS = Harga sesungguhnya
KS = kuantitas sesungguhnya

2.2 Metode Dua Selisih (The Two-Way Model)
Dalam metode analisis selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standard dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini:

SH = (HSt – HS) x KS rumus perhitungan selisish harga
SK = (KSt – KS) x HSt rumus perhitungan selisih kuantitas
dimana:
SH = Selisih Harga                   SK = Selisih Kuantitas/Efesiensi
HSt = Harga Standard              KSt = Kuantitas Standard
HS = Harga Sesungguhnya       KS = Kuantitas Sesungguhnya

2.3 Metode Tiga Selisih (The Three-Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan baiya sesungguhnya dipecahkan menjadi tiga macam selisih berikut ini: selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas.
SH = (HSt – HS) x KSt          untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt          untuk menghitung selisih kuantitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)       untuk menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih harga/kuantitas

2.4 Metode Selisih  Biaya Overhead Pabrik
Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya standar, analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi pula oleh kapasitas standar. Oleh karena itu, ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik: model satu selisih, model dua selisih, model tiga selisih, dan model empat selisih.
a.      Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
b.      Model Dua Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih: selisih terkendalikan, dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar)
c.       Model Tiga Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.

d.      Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini : selisih efisiensi variable dan selisih efisiensi tetap.

3.Faktor-Faktor Penyebab Terjadi Selisih
1.Selisih Biaya Bahan Baku
Selisih biaya bahan baku terjadi karena perbedaan biaya bahan baku standar  dengan biaya bahan baku sesungguhnya.

2.Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih biaya tenaga kerja langsung terjadi karena perbedaan biaya tenaga  kerja langsung standar dengan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya.

3.Selisih Biaya Overhead
Pabrik Selisih biaya overheadpabrik terjadi karena perbedaan biaya overheadpabrik standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Jika dilihat secara umum maka faktor penyebab terjadinya selisih adalah sebagai berikut ;
a.       Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan waktu jam lembur.
b.       Adanya kerusakan peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi sedang banyak.
c.       Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk perlu diperbaiki dan membutuhkan biaya tambahan lagi.
d.      Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga menyebabkan banyak waktu menganggur .
e.       Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan karyawan lain sehingga terjadi penambahan upah lembur.
f.         Ada atau tidaknya pekerjaan lembur.
g.       Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah lembur.
h.        Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang menyebabkan perubahan tarif upah.
Dalam hal analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja berbeda dengan analisis biaya overhead pabrik dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dan analisis selisih biaya overhead pabrik.
.




           




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar